Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Selasa, 09 April 2013

Olahraga Takkan Terasa Manfaatnya Jika Anda Depresi

Jakarta, Olahraga dan pengaturan pola makan yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap kondisi kesehatan seseorang. Namun menurut sebuah studi, manfaat olahraga dan perilaku sehat lainnya takkan terlihat jika orang yang menerapkan aktivitas tersebut berada dalam kondisi depresi.

Sebab dalam studi tersebut dikatakan bahwa orang yang fisiknya aktif seharusnya memiliki C-reactive protein atau CRP (penanda peradangan di dalam tubuh yang identik dengan faktor risiko penyakit jantung) yang lebih sedikit daripada orang yang malas atau jarang berolahraga. Namun kondisi ini tidak ditemukan pada orang-orang yang memiliki gejala depresi.

Dengan kata lain olahraga tidak mempengaruhi kadar CRP seseorang meski tubuhnya sangat bugar akibat rutin berolahraga. Tentu saja kondisi ini berbahaya karena serajin apapun seseorang berolahraga takkan ada gunanya jika ia mengalami depresi karena risiko penyakit jantung akan tetap menghantuinya.

"Temuan kami menunjukkan bahwa depresi tidak hanya berdampak langsung terhadap kondisi fisik dan mental seseorang tapi juga mengurangi manfaat dari aktivitas fisik serta meningkatkan konsumsi alkohol," ungkap ketua tim peneliti Edward Suarez, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Duke University Medical Center, Durham, N.C seperti dilansir Livescience, Minggu (31/3/2013).

"Jika studi berikutnya berhasil memastikan kebenaran temuan ini hal itu berarti tim dokter harus mempertimbangkan terapi depresi sebagai metode tambahan untuk menurunkan risiko penyakit jantung, dibarengi dengan olahraga dan pola makan sehat. Lagipula jika depresi tak kunjung ditangani, maka kondisinya akan terus memburuk dari bulan ke bulan hingga menahun," tambahnya.

Kendati begitu, peneliti mengakui jika temuan ini masih cukup lemah karena hanya menemukan keterkaitan antara manfaat olahraga dengan depresi, bukannya hubungan sebab-akibat. Lagipula kata Suarez depresi yang terlihat dalam studi ini hanya diketahui dari hasil kuesioner, bukannya dari diagnosis klinis.

Selain itu, tim peneliti tidak mengevaluasi apakah partisipan mengidap sakit jantung atau mengikuti perkembangan kondisi mereka untuk mengetahui apakah penderita depresi berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung atau tidak. Hanya saja, beberapa studi lainnya mengungkap bahwa orang depresi berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan begitu juga sebaliknya.

Studi baru ini telah dipublikasikan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity.

(vit/vit)

Dwi Wastoro Dadiyanto, Dr.,Sp.A(K)



Sumber Detik



Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar