Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Minggu, 21 April 2013

10 Hal Ini Perlu Diperhatikan Saat Dokter & Pasien Berteman di Facebook

Jakarta, Disarankan para dokter tidak berteman dengan pasien di jejaring sosial, salah satunya Facebook. Berhubungan di jejaring sosial sangat berpotensi untuk mengurangi batas hubungan profesional antara dokter dengan pasien.

Sejauh ini Facebook dinilai dapat mempersulit hubungan, seperti hubungan antara anak dengan orang tua, guru dengan murid, serta bawahan dengan atasan, sebab penting untuk tetap menjaga kehidupan pribadi masing-masing. Hal inilah yang perlu diketahui dokter, karena informasi pribadi selain yang diinformasikan pasien ke dokter dapat mengganggu pemilihan perawatan medis yang tepat.


Dalam survei yang dilakukan oleh Journal of General Internal Medicine, 35 persen dokter menerima 'friend request' dari pasien dan keluarganya. 58 Persen selalu menolaknya, sementara sisanya masih ragu apakah akan menerima atau menolak, demikian dilaporkan oleh The Wall Street Journal, Jumat (12/4/2013).


The American College of Physicians (ACP) dan The Federation of State Medical Boards (FSMB) menyusun pedoman etika kegiatan internet para dokter di dalam sebuah kebijakan baru tentang profesionalisme medis online, yang dipublikasikan dalam edisi baru The Annals of Internal Medicine.


"Penting bagi dokter untuk mengetahui implikasi kerahasiaan dan bagaimana penggunaan media online untuk tujuan non-klinis berdampak terhadap profesi medis," ujar Dr. Humayun Chaundry, CEO dari FSMB.


Pedoman ini mengakui potensi media sosial dalam mendidik dan menjangkau pasien, namun juga mengingatkan dokter untuk menjaga rahasia pasien dan tetap profesional ketika menggunakan media seperti blog, Facebook, Twitter, forum online, foto ponsel, SMS, dan email.


ACP dan FSMB menyarankan dokter untuk:
1. Membatasi bagaimana mereka berkomunikasi dengan pasien secara ketat dan harus mendapatkan persetujuan pasien sebelum menunggunakan media baru.
2. Menjaga media online profesional dan pribadi tetap terpisah, serta tidak 'berteman' atau menghubungi pasien lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
3. Berhati-hati saat berinteraksi medis dengan pasien lewat pesan teks, dan hanya melakukannya dengan persetujuan pasien.
4. Hanya menggunakan email dengan persetujuan pasien.
5. Jika dihubungi oleh seseorang yang bukan pasien dalam internet, namun meminta saran medis, disarankan untuk meminta mereka membuat janji medis resmi.
6. Menjaga untuk tidak mengisi blog pribadi dan halaman media sosial dengan isi yang tidak profesional, tidak bertanggung jawab, dan tidak memberatkan, serta hindari memberikan informasi rahasia pasien.
7. Hindari melacak pasien melalui Google dan jejaring sosial lainnya, terutama jika dengan alasan ingin tahu dan tidak ada hubungannya dengan perawatan medis. Hal ini dapat mengancam hilangnya kepercayaan dalam hubungan dokter dengan pasien.
8. Mendapatkan persetujuan pasien sebelum mengambil foto-foto pasien, bahkan jika foto tersebut digunakan untuk keperluan catatan klinis.
9. Hanya menggunakan perangkat yang aman untuk menyimpan atau mengirimkan informasi pasien.
10. Mengidentifikasi setiap anekdot klinis yang mereka bagi di depan umum dan mendapatkan persetujuan pasien jika memungkinkan.


Sangat ditegaskan bahwa komunikasi secara online tidak bisa menggantikan kontak secara langsung dengan pasien, baik bertemu dengan pasien langsung, lewat telepon, maupun dengan video 'telemedicine'. Komunikasi lewat email atau jejaring sosial memang cepat dan mudah diakses, namun informasinya dapat dengan mudah jatuh ke tangan yang salah.




 


Sumber Detik




Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar