Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Senin, 22 April 2013

Serumah dengan Pasien TBC? Sebaiknya Periksa Meski Tak Sakit

Jakarta, Tertular kuman TBC tidak selalu langsung sakit dan batuk-batuk. Kadang, penyakitnya baru muncul beberapa bulan kemudian saat daya tubuhnya menurun atau infeksinya sudah parah. Karenanya, keluarga pasien TBC dianjurkan untuk periksa.

Kasus penularan kuman TB (Tuberculosis atau kerap juga disingkat TBC) sering ditemukan dalam satu keluarga. Karena tidak langsung menyebabkan sakit pada saat itu juga, penularan tersebut kadang baru bisa diketahui setelah melakukan pemeriksaan.

"Ada, kita anjurkan. Jadi kalau pada orang dewasa kita anjurkan untuk periksa, istilahnya kontak serumah. Kalau anak-anak, dirujuk ke poli anak," jelas dr Elizabeth Ratnawati, koordinator Program TB Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan kepada wartawan, Jumat (12/4/2013).

Kuman TB mudah sekali menular melalui droplet atau bercak dahak yang keluar saat batuk, lalu terhisap oleh orang lain. Bila tidak diobati, pasien TB dengan status BTA (Basil Tahan Asam) positif bisa menularkan kuman sedikitnya ke 10-15 orang dalam setahun.

Seseorang yang tertular TB belum tentu akan langsung sakit. Kuman yang masuk ke dalam tubuh bisa saja tetap diam dalam kondisi tidak aktif (dormant) hingga bertahun-tahun, membentuk selubung dan baru aktif saat daya tahan tubuh orang tersebut menurun.

Kondisi seperti ini menyebabkan fenomena sakit bergantian dalam satu keluarga. Seperti yang sering ditemui dr Elizabeth di Puskesmas Tebet, kadang-kadang ada pasien yang berobat dan begitu sembuh gantian anak atau istrinya yang batuk-batuk.

"Jadi kadang pasiennya sembuh, gantian keluarganya sakit batuk. Setelah diperiksa, positif dahaknya. Tapi itu nggak banyak, nggak sampai 10 persen," tambah dr Elizabeth.

Dengan pengobatan yang benar, penularan kuman TB sebenarnya sangat mudah untuk dikendalikan. Umumnya dalam 2 bulan pertama pengobatan (dari total sekitar 6 bulan), kuman sudah berada dalam kondisi tidak aktif dan tidak mudah ditularkan oleh pasien ke orang-orang di lingkungannya.

(up/vit)

A. Nanis Sacharina Marzuki, Dr.,Sp.A



Sumber Detik



Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar