Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Selasa, 02 April 2013

Jangan Banyak Makan Daging Olahan Agar Tak Kena Radang Usus

Jakarta, Kebanyakan orang membatasi konsumsi daging dengan alasan untuk menghindari tekanan darah tinggi atau hipertensi. Anda mungkin juga perlu membatasi konsumsi daging olahan, karena hal ini telah dikaitkan dengan pengembangan penyakit radang usus (IBD).

Semakin banyak penelitian yang mengaitkan antara asam lemak omega-6 tertinggi melalui konsumsi daging olahan dengan faktor risiko penyakit radang usus (IBD-Inflammatory Bowel Disease) seperti ulcerative colitis dan penyakit Crohn.


Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Baylor College of Medicine dan dipublikasikan dalam American Journal of Gastroenterology, telah mempelajari hasil dari 19 studi terpisah yang dilakukan terhadap total 2.609 pasien IBD dan 4.000 orang dalam kontrol sehat.


Peneliti menemukan bahwa orang dengan asupan tertinggi buah dan serat makanan, memiliki risiko terendah terhadap IBD. Sedangkan orang yang paling mungkin untuk mengembangkan penyakit ini adalah mereka yang lebih banyak mengonsumsi lemak jenuh, mono dan polyunsaturated fat, dan asam lemak omega-6 dari daging olahan.


Ulcerative colitis ditandai dengan peradangan lapisan interior rektum dan usus besar. Orang dewasa yang berusia 20 sampai 30-an tahun, paling mungkin mengembangkan penyakit ulcerative colitis, meskipun dapat terjadi juga pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.


Sedangkan seperti dilansir Naturalnews, Kamis (28/3/2013), penyakit Crohn dapat mempengaruhi setiap bagian dari usus dan biasanya menyebar lebih dalam ke dalam jaringan. Penyakit ini biasanya berkembang pada orang dewasa yang berusia antara 20 sampai 40 tahun.


Meskipun gejala spesifik IBD sangat bervariasi, tetapi umumnya meliputi sakit perut parah dan diare berdarah. Karena dapat menghambat kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi, IBD dapat menempatkan pasien pada risiko kekurangan gizi.


Perubahan gaya hidup dengan diet makanan sehat, terapi komplementer, dan alternatif dapat membantu mengelola penyakit. Namun dalam kasus IBD yang parah, pasien mungkin perlu melakukan operasi pengangkatan usus besar.




 


Sumber Detik




Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar