Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Jumat, 19 April 2013

Jangan Anggap Remeh, Hipertensi Juga Bisa Sebabkan Kebutaan

Jakarta, Tekanan darah tinggi atau hipertensi disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah akibat penyempitan dan kerusakan pembuluh darah. Penyakit ini berbahaya sebab bisa memicu berbagai penyakit seperti stroke dan serangan jantung. Tak hanya itu, hipertensi juga bisa menyebabkan kebutaan.

"Hipertensi bisa menimbulkan perdarahan di retina, sehingga bisa menyebabkan buta. Pembuluh darah retina bisa pecah. Tensi di atas 200 mmHg itu bisa menyebabkan kebutaan, tergantung apakah hanya menyumbat ataukah sampai pecah pembuluh darahnya. Namanya retinopati karena tekanan darah," terang Prof dr Idrus Alwi, SpPD, KKV, kepada detikhealth, Senin (8/4/2013).


Dalam acara Konferensi Pers membahas mengenai bahaya Hipertensi di Restoran Munik Jl. Matraman Raya, Jakarta Pusat, prof Alwi menegaskan bahwa hipertensi tidak menampakkan gejala. Jadi setiap orang sebaiknya rajin memeriksakan tekanan darah 3- 6 bulan sekali.


Pada prinsipnya, pengobatan hipertensi mengupayakan tekanan darah pasien dapat terkendali, yaitu apabila tekanan darahnya kurang dari 140/90 mmHg. Apabila tekanan darah tidak terkendali, maka tekanan tersebut akan mempengaruhi organ-organ lain seperti otak, ginjal dan jantung akan memicu komplilasi.


"Pada ginjal akan menyebabkan penyakit ginjal kronis yang akhirnya akan menjadi gagal ginjal. Tak jarang kita ketahui terjadi gagal ginjal yang harus membutuhkan cuci darah. Pada jantung bisa mengakibatkan gagal jantung atau penyempitan pembuluh darah jantung dan menyebabkan serangan jantung," terang prof Idrus yang merupakan ketua Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).


Prof Idrus menambahkan, komplikasi hipertensi pada otak juga bisa menyebabkan stroke. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk mencegah hipertensi sebab biayanya jelas jauh lebih murah dan jauh lebih mudah dibanding mengobati komplikasi yang sudah terlanjur terjadi.


Caranya adalah dengan banyak mengkonsumsi sayur dan buah, serta menjaga kebiasaan atau gaya hidup. Gaya hidup sedentary atau banyak duduk harus ditinggalkan dan mulai perbanyak olahraga. Kebiasaan merokok juga harus dihentikan dan makanan yang banyak mengandung lemak juga mulai dikurangi.


"Tapi kalau dengan pola hidup sehat masih belum bisa mengendalikan tekanan darah, kita biasanya menganjurkan minum obat secara teratur. Karena kalau orang sudah hipertensi biasanya seumur hidup akan mengalami hipertensi," terang prof Idrus.





Sumber Detik




Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar