Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Jumat, 29 Maret 2013

Pria Ini Selamat dari Kebutaan Setelah Matanya Disuntik Virus

Bristol, Inggris, Biasanya tak banyak yang bisa dilakukan dokter untuk mengobati kebutaan, apalagi yang disebabkan oleh penyakit keturunan. Tapi bukan berarti tak ada harapan bisa memiliki penglihatan yang normal. Contohnya seorang pria di Inggris selamat dari kebutaan setelah dokter menyuntikkan virus ke matanya.

Nick Tuftnell (36 tahun) adalah seorang konsultan IT dari Bristol, Inggris. Sejak dulu, ia mengetahui ada kelainan penglihatan yang diwariskan dalam keluarganya. Salah satu contoh, kakeknya memiliki gangguan penglihatan dan sering ia temani saat beraktivitas di luar.


Saat usianya mencapai 17 tahun dan mendapat SIM, Nick memeriksakan diri ke dokter mata yang juga menangani kakeknya di Rumah Sakit Mata Moorfields di London. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Nick memiliki penyakit yang sama dengan kakeknya, yaitu Choroideremia.


Penyakit tersebut menyerang choroid, lapisan pembuluh darah yang memasok retina atau lapisan peka cahaya pada mata. Akibat penyakit ini, koroid mengalami kerusakan sehingga mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi. Sel retina perlahan-lahan akan mati dan akhirnya menyebabkan kebutaan.


"Penyakit ini disebabkan oleh adanya gen yang rusak dan diturunkan dalam keluarga, sebagian besar mempengaruhi pria. Tidak ada pengobatan untuk mengatasi penyakit ini. Meskipun demikian, kakek saya masih bisa mengemudi di usia 60 tahun. Jadi bisa dibilang, perkembangan penyakit ini sangat lambat," terang Nick seperti dilansir Daily Mail, Kamis (21/3/2013).


Nick harus melakukan pemeriksaan setiap 3 tahun sekali. Ketika berusia 24 tahun, dokter mengatakan bahwa penglihatannya memburuk sedemikian parah sehingga tak bisa disembuhkan lagi. Nick sendiri tidak merasakan ada gangguan karena kerusakannya terjadi secara bertahap.


Bagian luar retina adalah yang pertama kali mengalami kerusakan sehingga merusak penglihatan tepi. Beberapa tahun berikutnya, penglihatan Nick semakin memburuk. Ia kesulitan melihat di tempat yang remang. Jika buru-buru, dia akan menabrak benda-benda di sekitarnya.


Paman Nick yang merupakan seorang dokter umum ternyata memiliki 2 orang anak dengan penyakit yang sama dengan Nick. Ia mengetahui bahwa Profesor Robert MacLaren dari Universitas Oxford sedang melakukan percobaan pertama di dunia untuk mengobati choroideremia.


Caranya adalah menyuntikkan gen yang sehat ke bagian belakang retina untuk menghentikan penyakit, bahkan dapat meregenerasi sel-sel yang mati. Gen tersebut diperoleh dari miliaran virus yang direkayasa secara genetika. Nick tertarik dan menawarkan diri diobati Prof MacLaren pada tahun 2010.


"Kami merekayasa virus untuk membawa salinan sehat dari gen yang rusak. Kemudian virus itu bertindak seperti pengebom siluman dan tidak terdeteksi melalui sel-sel retina dan koroid. Virus ini kemudian sangat cerdik menggabungkan gen yang hilang ke dalam DNA di koroid dan sel-sel retina, yang memungkinkan mereka membuat protein yang hilang," kata prof MacLaren.


Karena terapinya masih amat baru, prof MacLaren hanya mengobati mata kiri terlebih dahulu karena takut ada risiko infeksi. Ia perlu melepaskan retina dari saraf optik untuk menyuntikkan virus. Setelah menjalani operasi selama 90 menit, awalnya Nick merasa penglihatan di mata kirinya kabur, seolah melihat lewat kaca yang berembun.


Tapi beberapa bulan berikutnya, penglihatannya makin membaik hari demi hari. Kini penglihatan pada mata kirinya bahkan lebih baik daripada mata kanan. Karena masih amat baru, Nick tidak tahu apakah ia juga akan menjalani pengobatan yang sama pada mata kanannya.




Sumber Detik




Alat Laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar