Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Selasa, 26 Maret 2013

Orang yang Makan Sambil Nonton TV Lebih Banyak Konsumsi Kalori

Jakarta, Makan atau ngemil sambil menonton TV, bermain games atau membaca tentu mengasyikkan karena aktivitas jadi tak membosankan. Tapi tak banyak yang tahu jika kombinasi dua aktivitas tersebut akan berbahaya bagi berat badan.

Sebuah review terhadap 24 studi memastikan bahwa orang yang suka makan atau ngemil sambil 'disambi' seperti itu cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, terutama ketika duduk.

"Sejumlah studi memang telah menunjukkan fakta ini secara individual sebelumnya tapi buktinya berbeda dari satu studi dengan studi yang lain," ungkap ketua tim peneliti Eric Robinson dari University of Liverpool, UK.

Bahkan menurut Robinson, makan sambil 'disambi' ini akan meningkatkan jumlah atau porsi asupan makanan seseorang hingga 50 persen, baik ketika makan sambil beraktivitas itu tadi maupun pada jam makan berikutnya. Sebaliknya, jika seseorang mengingat-ingat apa yang telah ia makan sebelumnya maka porsi makanannya akan berkurang.

"Kendati tampaknya mudah bagi kita untuk memutuskan sendiri apa yang kita makan dan kapan waktunya makan, nyatanya keputusan itu sebenarnya sangat kompleks dan sangat mudah teralihkan oleh aktivitas tertentu," timpal peneliti lain Suzanne Higgs yang juga seorang psikolog dari University of Birmingham, UK seperti dilansir Reuters, Senin (18/3/2013).

Ke-24 studi yang diamati Robinson dan rekan-rekannya berlangsung antara tahun 1997-2011 yang memenuhi kriteria adanya keterlibatan aktif dari peneliti untuk memanipulasi perhatian (attention), daya ingat (memory) dan kesadaran (awareness) partisipan terhadap makanan mereka.

Keseluruhan studi juga telah dipastikan terkontrol dan termonitor dengan ketat namun setiap studi diketahui menggunakan metode manipulasi perhatian dan kesadaran partisipan yang berbeda-beda. Misalnya, dalam sebuah studi partisipan pria dan wanita dewasa diminta menonton televisi sembari makan, sedangkan pada studi lainnya partisipan diminta ngemil kacang pistachio tapi sesegera setelah partisipan melakukan aktivitas itu, peneliti langsung memindahkan kulit kacangnya dari pandangan partisipan.

Bentuk studi-studi tersebut juga beragam, mulai dari yang hanya melibatkan 14 partisipan hingga 122 partisipan, namun 18 dari 24 studi yang ada melibatkan mahasiswa sebagai subyeknya. Hampir sebagian besar partisipan pria maupun wanita dalam studi-studi itu juga memiliki berat badan normal.

Setelah me-review ke-24 studi tersebut, peneliti dapat mengkategorisasi pola makan seseorang ke dalam dua kelompok besar yaitu 'atentif' seperti duduk tenang sambil tekun memperhatikan apa yang mereka makan dan 'terganggu'. Orang yang memiliki pola makan 'terganggu' ini cenderung tidak memperhatikan apa yang mereka makan dengan seksama, termasuk tidak menyadari seberapa besar porsi makanan yang mereka konsumsi.

"Dari situ ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara partisipan yang makan dengan tenang maupun yang makan sambil 'disambi'," kata Higgs.

Partisipan yang makan sambil 'disambi' rata-rata mengalami peningkatan porsi makanan 10 persen lebih banyak dibandingkan partisipan yang makan dengan tenang. Bahkan porsi makanan yang dikonsumsi tak hanya bertambah saat itu saja tapi juga untuk jam-jam makan berikutnya, hingga jumlahnya mencapai lebih dari 25 persen.

Sebaliknya, meningkatkan daya ingat akan makanan yang dikonsumsi partisipan sebelumnya terbukti dapat mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi pada jam makan berikutnya sebesar 10 persen.

Studi ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.


(vit/vit)

Konsultasi Spesialis Saraf (SpS)

Dr. I Gusti Ngurah Budiarsa, Sp.S

Konsultasi Spesialis Saraf (SpS)

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK UNUD/RSUP Sanglah Jl. Diponegoro Denpasar Tel/Fax:0361-246082



Sumber Detik



Info Alkes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar