Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Kami melayani penjualan retail dan partai besar.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp 08122011619,
email: himawanucep@yahoo.com
website: supplyalkes.blogspot.com.

Rabu, 29 Mei 2013

Studi: Kandungan Kalori Fast Food Lebih Banyak Dari yang Dipikirkan

Jakarta, Makanan cepat saji atau fast food memang digandrungi oleh masyarakat saat ini, terutama kaum remaja. Menurut studi, jumlah kalori yang dikandung dalam makanan ini lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Kami menemukan bahwa orang-orang, terutama remaja, mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang mereka pikir saat makan makanan cepat saji," ungkap dr Jason Block, pemimpin peneliti dari Harvard Medical School/Harvard Pilgrim Health Care Institute, seperti dilansir dari CBS News, Senin (27/5/2013).


Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal menunjukkan bahwa 34 persen remaja tidak mengetahui pasti jumlah kalori dalam makanan mereka. Tak hanya remaja, sebanyak 23 persen orang tua dari anak usia sekolah dan 20 persen orang dewasa pun meremehkan kalori dalam makanan cepat saji.


Secara total, 1.877 orang dewasa, 1.178 remaja usia 11-20 tahun, dan 330 anak usia sekolah usia 3-15 tahun disurvei pada 89 restoran cepat saji di New England. Hasilnya, seperempat dari peserta berpikir nilai kalori makanan mereka lebih rendah 500 kalori dari yang sebenarnya.


Orang dewasa rata-rata memesan makan sejumlah 836 kalori, tetapi mereka berpikir apa yang mereka makan mengandung 175 kalori lebih sedikit. Para remaja memesan sekitar 756 kalori, tetapi mereka berpikir 259 kalori lebih sedikit. Begitu juga dengan anak usia sekolah, mereka memesan 733 kalori, namun berpikir hanya memesan 175 kalori lebih sedikit.


"Temuan ini memberitahu kita bahwa banyak orang yang makan di restoran cepat saji mungkin tidak tahu berapa banyak kalori yang akan mereka konsumsi," imbuh dr Block.


"Informasi kalori tersebut adalah langkah pertama penting bagi siapa pun yang ingin melakukan perubahan terhadap kesehatan tubuhnya," lanjutnya.


Studi lain yang dipublikasikan secara online di American Journal of Public Health menunjukkan bahwa anak-anak yang makan makanan cepat saji setidaknya 2 kali seminggu 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memahami pentingnya informasi kalori yang dimakan.


Peneliti juga mensurvei 721 remaja Amerika berusia antara 9-18 tahun tentang kebiasaan makan mereka, serta data usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan seberapa sering mereka makan makanan cepat saji. Secara keseluruhan, 42,4 persen dari peserta mengatakan mereka menggunakan panduan gizi jika tersedia.


Dari sisi jenis kelamin, remaja perempuan 80 persen lebih mungkin untuk memanfaatkan informasi kalori dibandingkan remaja laki-laki. Seadngkan dari sisi berat badan, remaja obesitas 70 persen lebih mungkin menggunakan informasi kalori dibandingkan dengan remaja dengan berat badan normal.


"Temuan ini penting mengingat tingginya prevalensi obesitas di kalangan remaja dan banyak efek kesehatan merugikan dari obesitas," imbuh dr Holly Wethington, seorang peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention's Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity.


(vit/vit)





Sumber Detik




Info Alat Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar